Banner PJTKI RESMI Online

Kamis, 11 Juli 2013

Bentuk-Bentuk Kerjasama Budidaya Lele















Budidaya lele merupakan salah satu bisnis atau usaha yang layak dicoba sebagai usaha sampingan ataupun usaha utama. Waktu yang dibutuhkan sehari-hari dalam memelihara ikan lele hanya dua kali sehari (untuk lele dewasa) yakni di pagi hari dan sore hari. Apalagi jika anda telah memiliki mesin pemberi pakan otomatis yang telah diberi timer. Dengan menggunakan mesin pemberi pakan ikan yang menggunakan timer anda bisa mensetting waktu pemberian pakan sehingga kegiatan anda ke kolam budidaya hanya untuk memeriksa kondisi air atau sekedar refresing saja.


kerjasama ternak lele

Untuk beternak lele pada subsistem budidaya ada beberapa kerjasama yang dapat dibuat. Pada tulisan ini akan dijelaskan konsep kerjasama budidaya lele yang dapat anda terapkan. Adapu bentuk-bentuk kerjasama tersebut diantaranya:
  1. Bagi Hasil, system ini sering juga disebut konsi dalam budidaya lele. Pada usaha bagi hasil ini terdapat dua pihak, yakni pihak pertama disebut pemodal, dan ihak kedua disebut sebagai pelaksana. Sebagai pemodal anda hanya menyediakan modal usaha seperti;lahan (kolam), bibit lele, pakan, obat-obatan dan peralatan untuk budidaya lele. Sebagai pelaksana anda hanya menyediakan tenaga. Biasanya system kerja sama bagi hasil ini menerapkan pembagian 50:50 dari keuntungan yang didapat.
  2. Sistem kemitraan, kerja sama budidaya lele dalam bentuk kemitraan adalah kerjasama dari dua pihak, dimana pihak-pihak yang bekerja sama tersebut sering disebut inti dan plasma. Sebagai inti kewajiban anda adalah menyuplai; bibit lele, pakan dan obat-obatan ikan. Sebagai plasma anda harus menyediakan lahan dan tenaga kerja. Pada sistem kemitraan ini dikenal istilah harga kontrak yang artinya bahwa harga lele yang akan diproduksi sudah ditetapkan sedari awal mualai kerjasama. Jadi harga lele yang dipanen tidak terpengaruh dengan harga pasar. Plasma juga wajib menjual lele ke pihak inti dan tidak dibolehkan menjual lele ke pihak lain.

Dari kedua jenis kerjasama diatas maka terdapat kelebihan dan kekurangan, terutama dalam menghadapi resiko fluktuasi harga ikan lele di pasaran. Untuk kerjasama bagi hasil, sebagai pelaksana dipastikan tidak akan mendapatkan apa-apa ketika harga lele sedang murah. Pada sistem kemitraan, plasma tidak akan mendapatkan keuntungan besar walaupun harga jual lele di pasaran sangat mahal sebab harga yang berlaku adalah harga kontrak. Selain kelemahan-kelemahan tersebut sudah pasti ada kelebihan-kelebihan dari setiap bentuk kerjasama budidaya lele tersebut.

Adapun kelebihan pada kerja sama bagi hasil: pemodal dan pelaksana sama-sama mendapat keuntungan besar ketika harga ikan lele mahal di pasaran. Kelebihan pada kerjasama sistem kemitraan ternak lele, resiko harga dapat diatasi dengan harga kontrak, jadi walaupun harga lele di pasaran sedang murah plasma tidak akan mengalami kerugian selama lele yang dibudidayakan tumbuh secara sehat dan normal.

0 komentar:

Posting Komentar